Friday 29 April 2016

Asuhan Keseparawatan Asfiksia

A.    Pengertian

Asfiksia neonatus adalah suatu keadaan dimana saat bayi lahir mengalami gangguan pertukaran gas dan transport 02 sehingga penderita kekurangan persediaan 02 dan kesulitan mengeluarkan C02. ( A.H Markum, 2002 )
Asfiksia neonaturum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir ( Hutchinson, 1967 )
Jadi asfiksia adalah kondisi dimana bayi gagal dalam usaha bernafas spontan sehingga terjadi gangguan dalam pertukaran 02 dan C02

B.    Etiologi

1.     Faktor ibu
Hipoksi ibu, oksigenasi darah ibu yang tidak mencukupi akibat hipoventilasi selama anastesi, penyakit jantung sianosis,gagal pernafasan, keracunan karbon monoksida, tekanan darah ibu yang rendah.
Gangguan aliran darah uterus, kompresi vena kava dan aorta saat gravida,gangguan kontraksi uterus, hipotensi mendadak akibat perdarahan, hipertensi pada penyakit eklamsia
2.     Faktor plasenta
Asfiksia terjadi akibat gangguan mendadak pada plasenta seperti solusio plasenta, perdarahan
3.     Faktor fetus
Kompresi umbillikus, tali pusat menumbung, lilitan tali pusat, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir
4.     Faktor neonatus
Pemakaian obat anastesi, trauma yang terjadi akibat persalinan, kelainan kongenital seperti : hernia diafragmatika, atresia/stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru

C.    Patofisiologi

Pada penderita asfiksia telah dikemukakan bahwa gangguan pertukaran gas serta transport 02 akan menyebabkan berkurangnya penyediaan 02 dan kesulitan pengeluaran C02. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan tergantung dari berat dan lamanya asfiksia fungsi tadi dapat reversibel atau menetap, sehingga menimbulkan komplikasi, gejala sisa, atau kematian penderita. Pada tingkat permulaan, gangguan ambilan 02 dan pengeluaran C02 tubuh ini mungkin hanya menimbulkan asidosis respiratorik. Apabila keadaan tersebut berlangsung terus, maka akan terjadi metabolisme anaerobik berupa glikolisis glikogen tubuh. Asam organik yang terbentuk akibat metabolisme ini menyebabkan terjadinya keseimbangan asam basa berupa asidosis metabolik. Keadaan ni akan menganggu fungsi organ tubuh, sehingga mungkin terjadi penurunan sirkulasi kardiovaskuler yang ditandai oleh penurunan tekanan darah dan frekwensi denyut jantung
Pathway :
Terlampir

D.    Manifestasi klinik

1.     Vigorous baby : skor Apgar  ( 7 – 10 ). Bayi dianggap sehat, tidak perlu tindakan istimewa.
2.     Mild moderat asfiksia ( asfiksia sedang ) Apgar skor ( 4 – 6 ), pemeriksaan fisik ditemukan  frekuensi jantung kurang dari 100 / menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
3.     Asfiksia berat, apgar skor ( 0 – 3 ), pemeriksaan fisis ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 / menit, tonus otot buruk, sianosis berat, reflek iritabilitas tidak ada.
Asfiksia berat dengan henti jantung, dengan keadaan bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisis lain sama dengan asfiksia berat

KISI-KISI UNTUK TES CPNS KEPERAWATAN SELEKSI KOMPETENSI BIDANG

Menteri Kesehatan                          : Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F.Moeloek SpM (K). Sejak 27 Oktober 2014 Ketua PPNI Umum Pusat...