A. Pengertian
Asfiksia neonatus adalah suatu
keadaan dimana saat bayi lahir mengalami gangguan pertukaran gas dan transport
02 sehingga penderita kekurangan persediaan 02 dan
kesulitan mengeluarkan C02. ( A.H Markum, 2002 )
Asfiksia neonaturum adalah suatu
keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir ( Hutchinson, 1967 )
Jadi asfiksia adalah kondisi dimana
bayi gagal dalam usaha bernafas spontan sehingga terjadi gangguan dalam
pertukaran 02 dan C02
B. Etiologi
1.
Faktor ibu
Hipoksi ibu, oksigenasi
darah ibu yang tidak mencukupi akibat hipoventilasi selama anastesi, penyakit
jantung sianosis,gagal pernafasan, keracunan karbon monoksida, tekanan darah
ibu yang rendah.
Gangguan aliran darah uterus, kompresi vena kava dan aorta saat gravida,gangguan kontraksi
uterus, hipotensi mendadak akibat perdarahan, hipertensi pada penyakit eklamsia
2.
Faktor plasenta
Asfiksia terjadi akibat gangguan mendadak pada plasenta
seperti solusio plasenta, perdarahan
3.
Faktor fetus
Kompresi umbillikus, tali pusat menumbung, lilitan tali
pusat, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir
4.
Faktor neonatus
Pemakaian obat anastesi, trauma yang terjadi akibat
persalinan, kelainan kongenital seperti : hernia diafragmatika,
atresia/stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru
C. Patofisiologi
Pada penderita asfiksia telah
dikemukakan bahwa gangguan pertukaran gas serta transport 02 akan menyebabkan
berkurangnya penyediaan 02 dan kesulitan pengeluaran C02. Keadaan ini akan
mempengaruhi fungsi sel tubuh dan tergantung dari berat dan lamanya asfiksia
fungsi tadi dapat reversibel atau menetap, sehingga menimbulkan komplikasi, gejala
sisa, atau kematian penderita. Pada tingkat permulaan, gangguan ambilan 02 dan
pengeluaran C02 tubuh ini mungkin hanya menimbulkan asidosis respiratorik.
Apabila keadaan tersebut berlangsung terus, maka akan terjadi metabolisme
anaerobik berupa glikolisis glikogen tubuh. Asam organik yang terbentuk akibat
metabolisme ini menyebabkan terjadinya keseimbangan asam basa berupa asidosis
metabolik. Keadaan ni akan menganggu fungsi organ tubuh, sehingga mungkin
terjadi penurunan sirkulasi kardiovaskuler yang ditandai oleh penurunan tekanan
darah dan frekwensi denyut jantung
Pathway :
Terlampir
D. Manifestasi klinik
1.
Vigorous baby : skor Apgar ( 7 – 10 ). Bayi dianggap sehat, tidak perlu
tindakan istimewa.
2.
Mild moderat asfiksia (
asfiksia sedang ) Apgar skor ( 4 – 6 ), pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 / menit,
tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
3.
Asfiksia berat, apgar skor ( 0
– 3 ), pemeriksaan fisis ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 / menit,
tonus otot buruk, sianosis berat, reflek iritabilitas tidak ada.
Asfiksia berat dengan henti jantung, dengan keadaan
bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisis lain sama dengan
asfiksia berat